Rabu, 07 Desember 2011

laporan reptilia

LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA Classis Reptilia Memahami struktur dasar tubuh kadal ( Mabouya multifasciata ) Senin, 14 November 2011 Nama : GENTA SURI MUDA Npm : 09321112 Prodi : Pendidikan Biologi Kelas : B Kelompok : 6 LOBORATORIUM PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan jumlah sel di dalam tubuh makhluk hidup terbagi dalam dua kelompok, yaitu makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler) dan makhluk hidup bersel banyak (multiseluler). Untuk memahami hewan bersel banyak, perlu dipelajari terutama hewan vertebrata dan hewan invertebrata. Hewan vertebrata adalah hewan bertulang belakang, sedangkan hewan invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan vertebrata terbagi atas beberapa kelas diantaranya adalah aves, reptil, pices, amphibi dan mamalia. Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk organ. Dalam praktikum ini akan dilakukan pengamatan susunan anatomi tubuh kadal (Mabouya multifasciata). Anatomi kadal dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata. Reptilia merupakan hewan berdarah dingin yang dibagi menjadi empat ordo yang masih hidup. Reptilia boleh di dapati diseluruh dunia dari kawasan padang pasir yang kering, di pusat bandar, hingga beratus meter di dalam laut. Bagaimanapun reptilia tidak terdapat di kawasan kutub dan puncak gunung. 1.2. Acara Acara dalam praktikum kali ini ada dua, yaitu : 1. Studi tentang bentuk luar tubuh kadal Mabouya multifasciata (Inspectio) 2. Studi tentang topografi alat-alat Visceral kadal Mabouya multifasciata (Sectio) 1.3. Tujuan Praktikum ini dilaksanakan dengan tujuan, yaitu : 1. Agar dapat mengidentifikasi bentuk luar tubuh Mabouya multifasciata. 2. Agar dapat mengidentifikasi topografi alat – alat visceral Mabouya multifasciata. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Anggota reptilia yang masih hidup diperkirakan mendekati 6.000 spesies. Reptilia adalah kelompok besar keturunan vertebrata yang mendominasi pada era Mesozoik. Keberhasilan reptil ini didukung oleh cara melindungi embrionya, tergantung pada air atau paling tidak berupa lingkungan basah. Gunanya untuk mencegah telur supaya tidak kekeringan. ( Sukiya, 2001 : 47 ) Reptilia tergolong dalam benda hidup, kumpulan hewan yang mempunyai tulang belakang. Ciri-ciri hewan reptilia adalah seperti berikut : • Kulit bersisik kering. • Bernafas melalui paru-paru. • Biasanya bertelur dan telur bercangkang keras. • Sesetengah reptilia mempunyai empat kaki dan sesetengah tiada kaki. • Berdarah sejuk (suhu badan berubah mengikut suhu persekitaran). ( Jasin, 1992 : 68 ) Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan peru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. ( Radiopoertro, 1996 : 82 ) Semua Reptil bernafas dengan paru-paru. Jantung pada reptil memiliki 4 lobi, 2 atrium dan 2 ventrikel. Pada beberapa reptil sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri tidak sempurna sehingga darah kotor dan darah bersih masih bisa bercampur. Reptil merupakan hewan berdarah dingin yaitu suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan atau poikiloterm. Untuk mengatur suhu tubuhnya, reptil melakukan mekanisme basking yaitu berjemur di bawah sinar matahari. Saluran ekskresi Kelas Reptilia berakhir pada kloaka. Ada dua tipe kloaka yang spesifik untuk ordo-ordo reptilia. Kloaka dengan celah melintang terdapat pada Ordo Squamata yaitu Sub-ordo Lacertilia dan Sub-ordo Ophidia. Kloaka dengan celah membujur yaitu terdapat pada Ordo Chelonia dan Ordo Crocodilia. ( Campbell, 2003 ). BAB III METODE PRAKTIKUM 2.1. Alat Dan Bahan a. Alat b. Bahan 1. Botol pembius 1. Kadal (Mabouya multifasciata) 2. Baki bedah 2. Kapas 3. Alat bedah 3. Kloroform/Eter (pembius) 2.2. Cara Kerja a. Kegiatan Inspectio 1) Mengamati seecara seksama preparat yang dipakai. Menggambar bentuk luar tubuh preparat, sehingga menjadi jelas informasi mengenai bentuk tubuh, pembagian wilayah tubuh, dan alat-alat tubuh yang tampak dari luar. 2) Memberi keterangan lengkap bagian-bagian dari :  Caput : rima oris, nares, organon visus, membrane nictitans, bulbus oculi, lubang telinga, dan sebagainya.  Cervix.  Truncus : dorsum, ventrum/abdomen, extremitas anterior/craniales ( brachium, antebrachium, manus, 5 digiti – pollux, secundus, medius, annulus, minimus ), muara cloaca/anus, falcula, squama, lamina prae cloacalis, extrimitas posterior/caudales ( femur, crus, pes/pedes, 5 digiti – hallux, secundus, medius, annulus, minimus ).  Cauda : amati bentuk dan ukurannya. 3) Melengkapi pengamatan inspection terhadap masing-masing bagian organ secara detail bagian-bagian dari mata, telinga, hidung, kulit, warna, sisik, dll. b. Kegiatan Sectio 1) Mematikan dahulu preparat dengan uap chloroform/eter sebagai pembius. 2) Mencuci kadal yang telah mati dengan air yang mengalir. 3) Melakukan pembendahan di atas papan bedah/bak parafin. Melakukan pengguntingan yang dimulai dari depan lubang cloaca ke sisi kiri kanan tubuh ke arah depan melewati extremitas cranialis sampai medial mandibula. 4) Mengamati situs viscerum (alat dalam) Mabouya multifasciata, menentukan jenis kelaminnya. Selanjutnya menggambar dan memberi keterangan secara lengkap istilah latin diikuti istilah indonesianya. Untuk organ yang tertutup oleh organ lain digambar dengan garis putus-putus : cor berbentuk conus terdapat di daerah strenum diantara kedua extrimitas cranialis, pulmo sepasang berbentuk fusi/memanjang berwarna merah muda, batang trachea tampak ke arah ventral cor, hepar berwarna merah tua terdapat di caudal pulmo, vebtriculus berbentuk bumbung di rongga perut bagian sinister, intestinum tidak begitu panjang dan berakhir pada rectum yang bermuara pada cloaca, dll. Mengamati pula cavum orisnya ( dentes, lingua, dll ). BAB IV HASIL PENELITIAN 3.1. Data Hasil Pengamatan Data hasil pengamatan berupa gambar yang tertempel di akhir halaman. 3.2. Pembahasan Klasifikasi dari kadal (Mabouya multifasciata) yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia Filum : Chordata Subfilum : Vertebrata Super class : Reptilia Ordo : Squamata Sub Ordo : Cyprinoidea Sub Ordo : Lacertilia Familia : Scinidae Genus : Mabouya Spesies : Mabouya multifasciata Hasil yang diperoleh dari pengamatan morfologi kadal (Mabouya multifasciata), bahwa struktur morfologi kadal terdiri dari kepala (Caput), lubang hidung (Nares eksternal), mata (Cavum oris), telinga (Membran tympani), Ekstremitas anterior : lengan atas (antebrakchium), lengan bawah (brakchium), jari (Digiti), punggung (Dorsum), Perut (Abdomen), sedangkan Ekstremitas posterior : paha (Femur), betis (Crus), kaki (Pes). Morfologi kadal (Mabouya multifasciata) tediri dari Mata (Cavum oris), Kepala (Caput), Lubang Hidung (Nares eksternal), Gendang Telinga (Membran tympani), Tungkai Depan (Ekstremitas anterior), Perut (Abdomen), Tungkai Belakang (Ekstremitas posterior), falcula, squama dan kloaka. Pada pengamatan sistem pencernaan diperoleh hasil bahwa sistem pencernaan kadal (Mabouya multifasciata) terdiri dari mulut, kerongkongan (Esofagus), lambung (Ventriculus), pancreas, usus halus (Intestinum tenue), yang juga terdiri dari tiga saluran yaitu usus dua belas jari (Duodenum), usus kosong (Jejunum) dan penyerapan (Ileum). Kemudian dilanjutkan pada usus besar (Intestinum crasum) atau yang biasa di sebut Colon dan terakhir bermuara di kloaka. Saluran pencernaan pada kadal (Mabouya multifasciata) dimulai dari rongga mulut, dan pelepasan terakhir di kloaka. Setelah makanan masuk melalui mulut yang terdapat gigi pada rahang atas langit-langit yang berbentuk kerucut, dan lidah yang bercabang dua dimana fungsinya sebagai alat penangkap mangsa, lalu dengan bantuan gigi dan kelenjar air ludah kemudian makanan masuk ke kerongkongan (Esofagus) yang merupakan saluran pendek yang dilalui makanan untuk menuju ke lambung (Ventriculus), dimana lambung (Ventriculus) tersebut hanya berupa kantung yang tergantung dan dapat menjadi besar apabila terisi makanan dan bentuknya lebih sempurna dari kelas amphibi. Setelah itu, sari-sari makanan yang telah halus diserap oleh dinding usus halus (Intestinum tenue) yang banyak mengandung pembuluh kapiler darah. Sedangkan usus ini berakhir di kloaka yang berfungsi sebagai alat ekskresi. Pada pengamatan sistem reproduksi kadal (Mabouya multifasciata) jantan memiliki sepasang testis yang berfungsi menghasilkan sperma. Sperma yang dihasilkan oleh testis dikeluarkan melalui saluran sperma dan bersama urine keluar melalui kloaka. Kloaka merupakan suatu muara dari tiga saluran yaitu pencernaan, saluran kelamin (Reproduksi), dan pengeluaran (Ekskresi). Kadal (Mabouya multifasciata) jantan memiliki sistem reproduksi sebagai berikut: badan lemak, testis, vas deferens, ureter, kantong sperma, kantong kemih, ginjal, dan kloaka. Sedangkan sistem reproduksi pada kadal (Mabouya multifasciata) betina yaitu berupa sel telur, ovarium, uterus, ginjal, oviduk, kantong kemih dan kloaka. Ovum kadal betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah. Sistem Integumen pada kadal (Mabouya multifasciata) umumnya tidak mengandung kelenjar keringat. Integument adalah jaringan penutup permukaan, seperti kulit dan mukosa. Lapisan terluar dari integument yang menanduk tidak mengandung sel-sel saraf dan pembuluh darah. Bagian ini mati, dan lama-lama akan mengelupas. Permukaan lapisan epidermal mengalami keratinisasi. Lapisan ini akan ikut hilang apabila hewan berganti kulit. Sistem respirasi pada kadal (Mabouya multifasciata) mumnya mempunyai trachea yang panjang dimana dindingnya disokong oleh sejumlah cincin cartilago. Larinx terletak di ujung anterior trachea. Dinding larinx ini disokong oleh cartilago cricoida dan cartilago anytenoidea. Kearah posterior trachea membentuk percabangan (bifurcatio) menjadi bronchus kanan dan bronchus kiri, yang masing-masing menuju ke pulmo kanan dan pulmo kiri. Pulmo lacertilia dan ophidia ialah relatif sederhana. Pada beberapa bentuk, bagian internal pulma terbagi tidak sempurna menjadi 2 bagian, ialah bagian anterior berdinding saccuter sedang bagian posterior berdinding licin, tidak vasculer dan berfungsi terutama untuk reservoir. 3.3. Tugas Diskusi A. Pertanyaan 1. Berikan alasan apa sebab kadal berada dalam susunan sistematika seperti di atas. Jelaskan masing-masing alasannya ! 2. Buatlah klarifikasi sistem-sistem organ tubuh kadal sesuai temuan organ ketika pengamatan struktur tubuhnya ! 3. Adakah perbedaannya terhadap jenis Reptilia yang lain ? Jelaskan ! 4. Adakah persamaannya terhadap jenis Reptilia yang lain ? Jelaskan ! B. Jawaban 1. Alasan kadal (Mabouya multifasciata) dimasukkan dalam klasifikasi diatas adalah : a) Kadal dimasukkan ke dalam filum Chordata, karena kadal memiliki chorda dorsalis. b) Kadal dimasukkan ke dalam subfilum Vertebrata, karena kadal memiliki ruas tulang belakang mulai dari kepala sampai ekor dan ruas tulang belakangnya mengalami penulangan dan bersegmen-segmen. c) Kadal dimasukkan ke dalam kelas Reptilia, karena kadal merupakan hewan melata dan berdarah dingin. d) Kadal dimasukkan ke dalam ordo Squamata, karena kadal tubuhnya bersisik dan kering. e) Kadal dimasukkan ke dalam subordo Lacertilia, karena kadal memiliki ekor yang dapat membantu keseimbangan saat berlari. f) Kadal dimasukkan ke dalam famili Scinidae, karena kadal dapat berganti kulit. g) Kadal dimasukkan ke dalam genus Mabouya, karena katak sawah memiliki sifat reptilia, bergerak dengan melata, dan tubuhnya bersisik, serta mempunyai ekor. 2. Klarifikasi kadal terdiri dari morfologi (inspectio) dan anatomi (sectio) yang terdiri : i. Morfologi kadal (Mabouya multifasciata) terdiri dari kepala (Caput), lubang hidung (Nares eksternal), mata (Cavum oris), telinga (Membran tympani), Ekstremitas anterior : lengan atas (Antebrakchium), lengan bawah (Brakchium), jari (Digiti), punggung (Dorsum), perut (Abdomen), dan Ekstremitas posterior : paha (Femur), betis (Crus), kaki (Pes), dan ekor. ii. Sistem pencernaan kadal (Mabouya multifasciata) terdiri dari mulut, kerongkongan (Esofagus), lambung (Ventriculus), usus halus (Intestinum tenue), pankreas, usus besar (Intestinum crasum) atau yang biasa di sebut Colon dan kloaka. iii. Perbedaan sistem reproduksi kadal (Mabouya multifasciata) jantan dan betina yaitu pada katak jantan memiliki testis dan kantong sperma yang tidak dimiliki oleh katak betina, sama halnya dengan ovarium dan sel telur yang hanya dimiliki oleh katak betina. 3. Perbedaannya ada, kadal berbeda dalam hal nama spesies, ciri-ciri nya kulit dapat berganti tidak seperti kelas crocodile, kulitnya yang kering dan bersisik, serta ciri fisik lainya. 4. Persamaannya ada, yaitu sama-sama hewan chordata dan vertebrata. Selain itu sama-sama kelas reptilia yang hidup dengan cara melata. BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a) Morfologi kadal (Mabouya multifasciata) terdiri dari kepala (Caput), lubang hidung (Nares eksternal), mata (Cavum oris), telinga (Membran tympani), Ekstremitas anterior : lengan atas (Antebrakchium), lengan bawah (Brakchium), jari (Digiti), punggung (Dorsum), perut (Abdomen), dan Ekstremitas posterior : paha (Femur), betis (Crus), kaki (Pes), falcula, dan squama. b) Sistem pencernaan kadal (Mabouya multifasciata) terdiri dari mulut, kerongkongan (Esofagus), lambung (Ventriculus), usus halus (Intestinum tenue), pankreas, usus besar (Intestinum crasum) atau yang biasa di sebut Colon dan kloaka. c) Perbedaan sistem reproduksi kadal (Mabouya multifasciata) jantan dan betina yaitu pada kadal jantan memiliki testis dan kantong sperma yang tidak dimiliki oleh kadal betina, sama halnya dengan ovarium dan sel telur yang hanya dimiliki oleh kadal betina. DAFTAR PUSTAKA Campbel. 1984. Biologi. Jakarta : Erlangga Jasin. Maskoen. 1992. Zoologi Vertebrata untuk Perguruan Tinggi. Surabaya: Sinar Wijaya. Radiopoertro. 1996. Zoologi. Jakarta: Erlangga. Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Yogyakarta : Biologi FMIPA UNY.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar