Rabu, 07 Desember 2011

laporan praktikum merpati

LAPORAN PRAKTIKUM ZOOLOGI VERTEBRATA Classis Aves Memahami struktur dasar tubuh merpati ( Columba livia ) Senin, 21 November 2011 Nama : GENTA SURI MUDA Npm : 09321112 Prodi : Pendidikan Biologi Kelas : B Kelompok : 6 LOBORATORIUM PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan jumlah sel di dalam tubuh makhluk hidup terbagi dalam dua kelompok, yaitu makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler) dan makhluk hidup bersel banyak (multiseluler). Untuk memahami hewan bersel banyak, perlu dipelajari terutama hewan vertebrata dan hewan invertebrata. Hewan vertebrata adalah hewan bertulang belakang, sedangkan hewan invertebrata adalah hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Hewan vertebrata terbagi atas beberapa kelas diantaranya adalah pisces, aves, reptil, amphibi, dan mamalia. Tubuh hewan terdiri dari berbagai organ tubuh. Organ-organ yang bekerja sama dalam melakukan fungsi yang lebih tinggi membentuk organ. Dalam praktikum ini akan dilakukan pengamatan susunan anatomi tubuh merpati (Columba livia). Anatomi merpati dapat memberikan gambaran umum organ-organ utama pada hewan vertebrata. Aves merupakan satu-satunya kelas dalam kelompok chordata yang cukup unik dengan memiliki bulu dan berbagai macam tipe kaki. Bulu adalah modifikasi dari sisik yang berkembang secara evolusioner dari reptilia. Jantung burung terdiri dari empat ruang dan tergolong hewan berdarah panas. Semua burung menggunakan paruh dan tidak memiliki gigi. Struktur modifikasi untuk terbang meliputi tulang lengkung, rangka apendikular depan berubah menjadi sayap, kantung udara, mata yang lebar, dan cerebellum yang berkembang dengan sangat baik. 1.2. Acara Acara dalam praktikum kali ini ada dua, yaitu : 1. Studi tentang bentuk luar tubuh merpati Columba livia (Inspectio) 2. Studi tentang topografi alat-alat Visceral merpati Columba livia (Sectio) 1.3. Tujuan Praktikum ini dilaksanakan dengan tujuan, yaitu : 1. Agar dapat mengidentifikasi bentuk luar tubuh Columba livia. 2. Agar dapat mengidentifikasi topografi alat – alat visceral Columba livia. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Kata Aves berasal dari kata Latin yang dipakai sebagai nama kelas, sedang Ornis dari bahasa Yunani, dipakai dalam “Ornithology” berarti ilmu yang mempelajari burung-burung. Aves merupakan hewan vertebrata yang hidup dan habitatnya diudara dan pada daratan. Aves merupakan hewan vertebrata yang mempunyai kemampuan untuk terbang. (Jasin, 1987) Aves memiliki habitat yang beragam. Mereka dapat ditemukan di hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari tepi pantai hingga ke puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di rawa-rawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-masing jenis beradaptasi dengan lingkungan hidup dan makanan utamanya. (Sukiya, 2001) Bulu pada aves mempunyai 3 tipe, yaitu : a) Bulu kontur (plumae), untuk terbang dan mengandung sebuah baling-baling (vane) yang tersebar dengan pola tertentu yang disebut pteril. b) Bulu kapas (plumulae), tidak ada vane, mengandung serabut-serabut yang tidak terikat satu dengan lainnya, dan tersebar diseluruh tubuh. c) Filoplumae, kecil-kecil dengan batang bentuk benang berakhir dengan beberapa serabut, tumbuh di sekitar pangkal bulu kontur. Bulu-bulu itu diganti tiap tahun, sehabis musim perkawinan. Hanya ada sebuah kelenjar yang terdapat pada kulit, yaitu kelenjar uropigeal di tungging. (Radiopoetro, 1998) Aves adalah vertebrata dengan tubuh yang ditutupi oleh bulu, sedangkan hewan yang lainnya tidak ada yang berbulu. Aves adalah vertebrata yang dapat terbang, karena mempunyai sayap yang merupakan modifikasi anggota gerak anterior. Sayap pada aves berasal dari elemen-elemen tubuh tengah dan distal. Kaki pada aves digunakan untuk berjalan, bertengger, atau berenang. Aves telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia. Beberapa jenis aves seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah didomestikasi sejak lama dan merupakan sumber protein yang penting, yakni daging maupun telurnya. (Campbell, 2002) BAB III METODE PRAKTIKUM 2.1. Alat Dan Bahan a. Alat b. Bahan 1. Botol pembius 1. Merpati (Columba livia) 2. Baki bedah 2. Kapas 3. Alat bedah 3. Kloroform/Eter (pembius) 2.2. Cara Kerja a. Kegiatan Inspectio 1) Menggambar bentuk luar tubuh preparat, sehingga menjadi jelas informasi mengenai bentuk tubuh, pembagian wilayah tubuh, dan alat-alat tubuh yang tampak dari luar. 2) Memberi keterangan lengkap bagian-bagian dari :  Caput : rostrum, nares anterior, organon visus, porus acusticus externus, cera/pial, dan sebagainya.  Cervix.  Truncus : dorsum, pectoral, abdomen, extremitas superior dan inferior, muara cloaca, uropygium, papilla glandula, uropygialis, sejumlah bulu (plumae, plumulae, filoplumae).  Cauda : dengan sejumlah bulu ekor. 3) Melengkapi pengamatan inspectio terhadap masing-masing bagian organ secara detil: struktur bulu, mata, telinga, extremitas, jari kaki, paruh, cera, dll. b. Kegiatan Sectio 1) Mematikan dahulu preparat dengan uap chloroform/eter sebagai pembius, atau menyembelihnya dengan meggunakan pisau tajam dengan mengusahakan jangan sampai banyak alat tubuh yang rusak. Terutama di daerah cervix. 2) Mencuci merpati yang telah mati dengan air yang mengalir, agar bulu-bulu di daerah cervix, sternum, dan abdomen tidak berterbangan saat dicabuti bulunya. 3) Melakukan pembendahan di atas papan bedah/bak parafin. Kulit yang membalut leher, dada dan perut. Pada pangkal leher atau sebelah depan dada terdapat tembolok (ingluvies). Kulit disini lengket dengan dinding tembolok tersebut, karena itu pengelupasan kulit harus dilakukan hati-hati supaya tembolok tidak robek. Pembedahan mula-mula dilakukan pada otot-otot dada sebelah luar sepanjang sisi kiri kanan christa sterni bagian depan ke belakang. Melakukan dengan pisau dan jangan terlalu dalam agar tidak mengenai otot dada sebelah dalam. Pembedahan selanjutnya ke arah samping dari dada bagian depan menyusuri clavicula/furcula/tulang selangka. Sekarang musculus pectoralis mayor dapat dikuakkan ke samping. Untuk melihat rongga dada dan perut, pembedahan dilanjutkan dengan pengguntingan yang dimulai dari depan cloaca ke sisi kiri-kanan tubuh ke arah depan dengan memotong tulang-tulang rusuk sampai daerah ketiak. Kemudian daerah dada dikuakkan ke depan, selanjutnya bagian-bagian yang masih melekat dipotong hingga bagian dada ini terlepas. 4) Mengamati situs viscerum (alat dalam) Columba livia, menentukan jenis kelaminnya. Selanjutnya menggambar dan memberi keterangan secara lengkap istilah latin diikuti istilah indonesianya. Untuk organ yang tertutup oleh organ lain digambar dengan garis putus-putus. Mengamati topografi alat-alat dalamnya dari facies fentralis. Mengamati pula cavum orisnya, mengamati bagian-bagian maxilla (nares anterior, christa marginalis, nares posterior, plica palatine, fissure choane secundaria, ostium tubae, auditiva) dan mandibula (pharynx, aditus larynges, lingua). BAB IV HASIL PENELITIAN 3.1. Data Hasil Pengamatan Data hasil pengamatan berupa gambar. 3.2. Pembahasan Klasifikasi dari kadal (Columbia livia) yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut: Kingdom : Animalia Phylum : Chordata Kelas : Aves Subkelas : Neormithes Ordo : Columbiformes (Columbae) Famili : Columbidae Genus : Columba Spesies : Columba livia Varietas : Domestica Hasil yang diperoleh dari pengamatan morfologi merpati (Columba livia), bahwa struktur morfologi dari merpati terdiri dari atas caput (kepala), cervix (leher) yang biasanya panjang, truncus (badan) dan cauda (ekor). Sepasang extrimitas anterior merupakan Ala (sayap) yang terlipat seperti huruf Z pada tubuh waktu tidak terbang. Extremitas posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang bagian bawahnya bersisik dan bercakar. Mulut mempunyai rostum (paruh) yang terbentuk oleh maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian dalam rostum dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedang sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk. Pada atap paruh atas terdapat lubang hidung (nares interna pada sebelah dalam dan nares externa sebelah luar). Organon visus relatif besar dan terletak sebelah lateral pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Pada sudut medial terdapat membrana nicitan yang dapat ditarik menutup mata. Di belakang dan di bawah tiap-tiap mata terdapat lubang telinga yang tersembunyi di bawah bulu khusus. Di bawah ekor terdapat anus. Pada pengamatan bulu, Bulu mempunyai 3 tipe, yaitu : a) Bulu kontur (plumae), untuk terbang dan mengandung sebuah baling-baling (vane) yang tersebar dengan pola tertentu yang disebut pteril. b) Bulu kapas (plumulae), tidak ada vane, mengandung serabut-serabut yang tidak terikat satu dengan lainnya, dan tersebar diseluruh tubuh. c) Filoplumae, kecil-kecil dengan batang bentuk benang berakhir dengan beberapa serabut, tumbuh di sekitar pangkal bulu kontur. Bulu-bulu itu diganti tiap tahun, sehabis musim perkawinan. Hanya ada sebuah kelenjar yang terdapat pada kulit, yaitu kelenjar uropigeal di tungging. Menurut letaknya bulu digolongkan menjadi : a. Tetrices, yang menutupi tubuh b. Retrices, yang berpangkal pada ekor, vexillumnya simetris karena berfungsi sebagai kemudi c. Remiges, yang terdapat pada sayap 1). Remiges primariae yang melekatnya secara digital pada digiti dan secara metecarpal pada metacarpalia. 2). Remiges secundariae yang melekatnya secara cubital pada radiol ulna. d. Paraptirum, yang menutupi daerah bahu e. Ala spuria, sebagai bulu kecil yang menempel pada poluk (ibu jari) Pada pengamatan sistem pencernaan diperoleh hasil bahwa sistem pencernaan merpati (Columba livia) yaitu Pada sistem digestivum, tractus digestivirus terdiri dari cavum oris. Didalamnya terdapat lingua kecil runcing yang dibungkus oleh lapisan zat tanduk sebagai lanjutannya adalah faring yang pendek. Kemudian oesophagus yang panjang dan pada beberapa burung terjadi perluasan yang disebut ”crop”, sebagai tempat penimbunan bahan makanan sementara dan pelunakan dari crop masuk dalam yang dapat dibedakan atas proventriculus dan ventriculus yang disebut ”gizard”, proventriculus menghasilkan cairan lambung, sedang ventriculus berdinding tebal berlapis jaringan epitel keras sebelah dalam yang menghasilkan sekresi. Di dalam gizard sering terdapat kerikil yang berfungsi membantu penggilingan bahan makanan. Pada beberapa Aves, memiliki vesica fellea sebagai penampung billus. Pada pengamatan sistem reproduksi merpati (Columba livia) yaitu Pada sistem reproduksinya, merpati jantan memiliki sepasang testis yang bulat, berwarna putih, melekat disebelah anterior dari ren dengan suatu alat penggantung. Testis sebelah kanan lebih kecil daripada yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur saluran vasa defere3nsia sejajar dengan ureter yang berasal dari ren. Pada sebagian besar aves memiliki vesicular seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar sebagai tempat menampung sementara sperma sebelum dituangkan melalui papil yang terletak pada kloaka. Di dalam kloaka pada beberapa species memiliki pennis sebagai alat untuk menuangkan sperma ke kloaka hewan betina. Pada merpati betina terdapat sepasang ovari, hanya yang dextrum mengalami otrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cranial dengan suatu bentuk corong. Lubang oviduct itu disebut ostium opdominalis. Dinding oviduct selanjutnya tersusun atas muskulus dan epithelium yang bersifat glandulair, yang memberi sekresi yang kelak membungkus telur, yakni albumen sebagai putih telur, membran tipis disebelah luar albumen dan cangkok yang berbahan zat kapur yang dibuat oleh kelenjar di sebelah caudal. Uterus yang sebenarnya belum ada. Sistem respirasi pada merpati (Columba livia) yaitu terdiri dari nostril yang terletak pada paruh, cavum nasalis, cavum oris, larynk yang tersusun atas tulang rawan, terhubung dengan cavum oris dan rima glottis. Pada bagian caudal, terdapat suatu tulang rawan yang melintang dari dorsal ke caudal yang disebut pessulus. Bagian ini menyokong suatu lipatan yang berasal dari selaput lender dan lipatan ini disebut membrane semilunaris. Sistem Urogenital pada merpati (Columba livia) yaitu alat ekskresi berupa ren yang relatif besar, bewarna merah coklat, tertutup oleh peritonium (retroperitonial). Tiap-tiap ren terbagi atas 4 lobi. Dari dataran ren adalah ventral keluar ureter yang sempit menuju ke cauda dan berakhir pada cloaca. Daeah yang berasal dari arteri renalis akan disaring secara filtratis. Zat-zat yang tidak berguna dalam darah terutama berupa ureum akan dibuang dalam proses filtrasi ini. Ginjal bertipe metanefros berwarna coklat tua. Saluran ureter bermuara langsung pada kloaka dan tidak ada kandung kemih. Ekskret semi solid (mengandung urat). Kelenjar adrenal sepasang, pada pertukaran ventral ginjal. Sekret dari gonad mengatur karakteristik seksual sekunder (bulu, jengger, dan gembel). Fertilisasi terjadi di dalam. Ovarium hanya satu yang sebelah kiri. Sebelum telur dikeluarkan mendapat penutup albumin dan cangkang dalam oviduk, maka inkubasi adalah 16-18 hari. Pada merpati jantan terdapat sepasang testis yang bulat berwarna putih, melekat di sebelah anterior dari ren dengan suatu alat penggantung. Testis di sebelah kanan lebih kecil dari pada yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur saluran vasa diferensia sejajar dengan ureter yang berawal dari ren. Pada sebagian aves, memiliki vesicula seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar dan bagi tempat menampung sementara sperma sebelum dituangkan melalui pupil yang terletak pada kloaka. Pada merpati betina terdapat sepasang ovari, hanya yang dekskum mengalami atrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cronial dengan bentuk corong. Lubang oviduct disebut ostium abdomanalis. Fertilisasi terjadi di dalam tubuh dengan jalan mengadakan kopulasi, waktu copulatio, maka proctoduea dari kedua jenis burung saling tempel kuat-kuat, sehingga sperma yang keluar pada ejaculatio langsung masuk ke dalam proctodoeum yang betina, untuk kemudian menuju oviduct. Organ reproduksi betina hanya terdiri dari satu ovarium sebelah kiri. Tuba merupakan oviduct bagian rustral, terdapat kelenjar. 3.3. Tugas Diskusi A. Pertanyaan 1. Berikan alasan apa sebab merpati berada dalam susunan sistematika seperti di atas. Jelaskan masing-masing alasannya ! 2. Buatlah klarifikasi sistem-sistem organ tubuh merpati sesuai temuan organ ketika pengamatan struktur tubuhnya ! 3. Adakah perbedaannya terhadap jenis burung yang lain ? Jelaskan ! 4. Adakah persamaannya terhadap jenis burung yang lain ? Jelaskan ! B. Jawaban 1. Alasan merpati (Columba livia) dimasukkan dalam klasifikasi diatas adalah : a) Merpati dimasukkan ke dalam filum Chordata, karena merpati memiliki chorda dorsalis. b) Merpati dimasukkan ke dalam subfilum Vertebrata, karena merpati memiliki ruas tulang belakang mulai dari kepala sampai ekor dan ruas tulang belakangnya mengalami penulangan dan bersegmen-segmen. c) Merpati dimasukkan ke dalam kelas Aves, karena merpati merupakan hewan unggas dan termasuk jenis burung-burungan. d) Merpati dimasukkan ke dalam ordo Columbiformes, karena merpati memiliki sayap dan termasuk jenis burung. e) Merpati dimasukkan ke dalam famili Columbidae, karena merpati memiliki bulu. f) Merpati dimasukkan ke dalam genus Columba, karena merpati memiliki sifat aves, memiliki sayap, dan tubuhnya berbulu. 2. Klarifikasi merpati terdiri dari morfologi (inspectio) dan anatomi (sectio) yang terdiri : i. struktur morfologi dari merpati terdiri dari atas caput (kepala), cervix (leher) yang biasanya panjang, truncus (badan) dan cauda (ekor). Sepasang extrimitas anterior merupakan Ala (sayap) yang terlipat seperti huruf Z pada tubuh waktu tidak terbang. Extremitas posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang bagian bawahnya bersisik dan bercakar. Mulut mempunyai rostum (paruh) yang terbentuk oleh maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian dalam rostum dilapisi oleh lapisan yang disebut cera,. ii. Sistem pencernaan merpati terdiri dari cavum oris, faring, esophagus, lambung (Ventriculus), usus halus (Intestinum tenue), pankreas, usus besar (Intestinum crasum) atau yang biasa di sebut Colon dan kloaka. iii. System reproduksi Pada merpati jantan terdapat sepasang testis yang bulat berwarna putih, melekat di sebelah anterior dari ren dengan suatu alat penggantung. Testis di sebelah kanan lebih kecil dari pada yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur saluran vasa diferensia sejajar dengan ureter yang berawal dari ren. Pada sebagian aves, memiliki vesicula seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar dan bagi tempat menampung sementara sperma sebelum dituangkan melalui pupil yang terletak pada kloaka. Pada hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya yang dekskum mengalami atrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cronial dengan bentuk corong. Lubang oviduct disebut ostium abdomanalis. 3. Perbedaannya ada, merpati berbeda dalam hal nama spesies, ciri-ciri nya bulu elegan dan merupakan jenis burung domestik, serta ciri fisik lainnya. 4. Persamaannya ada, yaitu sama-sama hewan chordata dan vertebrata. Selain itu sama-sama kelas aves yang hidup dengan menggunakan sayap dan berbulu. BAB V KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diperoleh, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : a. struktur morfologi dari merpati terdiri dari atas caput (kepala), cervix (leher) yang biasanya panjang, truncus (badan) dan cauda (ekor). Sepasang extrimitas anterior merupakan Ala (sayap) yang terlipat seperti huruf Z pada tubuh waktu tidak terbang. Extremitas posterior berupa kaki, otot daging paha kuat, sedang bagian bawahnya bersisik dan bercakar. Mulut mempunyai rostum (paruh) yang terbentuk oleh maxilla pada ruang atas dan mandibula pada ruang bawah. Bagian dalam rostum dilapisi oleh lapisan yang disebut cera,. b. Sistem pencernaan merpati terdiri dari cavum oris, faring, esophagus, lambung (Ventriculus), usus halus (Intestinum tenue), pankreas, usus besar (Intestinum crasum) atau yang biasa di sebut Colon dan kloaka. c. System reproduksi Pada merpati jantan terdapat sepasang testis yang bulat berwarna putih, melekat di sebelah anterior dari ren dengan suatu alat penggantung. Testis di sebelah kanan lebih kecil dari pada yang kiri. Dari masing-masing testis terjulur saluran vasa diferensia sejajar dengan ureter yang berawal dari ren. Pada sebagian aves, memiliki vesicula seminalis yang merupakan gelembung kecil bersifat kelenjar dan bagi tempat menampung sementara sperma sebelum dituangkan melalui pupil yang terletak pada kloaka. Pada hewan betina terdapat sepasang ovari, hanya yang dekskum mengalami atrophis (mengecil dan tidak bekerja lagi). Dari ovari menjulur oviduct panjang berkelok-kelok, berlubang pada bagian cronial dengan bentuk corong. Lubang oviduct disebut ostium abdomanalis. DAFTAR PUSTAKA Campbell. 2002. Biologi. Jakarta : Erlangga Jasin. Maskoen. 1987. Zoologi Vertebrata untuk Perguruan Tinggi. Surabaya: Sinar Wijaya. Radiopoertro. 1998. Zoologi. Jakarta: Erlangga. Sukiya. 2001. Biologi Vertebrata. Yogyakarta : Biologi FMIPA UNY.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar